Kantin Sastra
Apa yang terjadi, di Kansas petang
hari?
Saat
mentari tenggelam pergi. Mahasiswa memesan kopi. Tidak lupa counter mas Roni. Mereka saling
bernyanyi. Genjreng-genjreng tak tahu diri. Ngobrol sana sini, berisik sekali.
Mulutnya tak berhenti. Mahasiswa lama beraksi. Mahasiswa baru di-bully. Pedagang mulai pergi. Ada pula
yang menanti-nanti, meski jangkrik mulai berbunyi.
Untung
saja akhir September. Latihan PK mulai santer. Banyak yang pada laper. Walau tak ada yang jual lemper.
Di Kansas mereka mager.
Apa yang terjadi, di Kansas dini
hari?
Kansas
terasa sepi. Semua orang telah pergi. Tinggal kucing saling birahi. Mereka tak
dikebiri. Anaknya tak terhitung jari. Kansas dini hari, suasana jadi mati. Coba
saja kalau kau sendiri. Banyak hantu yang berdomisili. Awas, mereka duduk di
kursi. Diam-diam mengamati.
Kadang-kadang
ada yang menginap. Tak peduli di sana gelap. Hawanya pun begitu pengap. Tapi
dia tetap terlelap. Jangan-jangan otaknya sarap!
Apa yang terjadi, di Kansas pagi
ini?
Matahari
telah berdiri. Suasana sudah berganti. Para pedagang mulai kembali. Jam tujuh
pagi. Mahasiswa sarapan nasi. Bukan susu, bukan roti. Bubur ayam pun tetap
jadi. Uang bulanan tak ada lagi.
Yang menginap tadi, lupa mandi. Kuliah pagi
tak gosok gigi. Rambutnya saja dibasahi. Bajunya lusuh tidak diganti. Itulah kansas di waktu pagi.
Apa yang terjadi, di Kansas siang
nanti?
Semua
orang sudah mengerti. Siang nanti berebut kursi. Lalat-lalat menyerang lagi. Hentakan
dangdut menari-nari. Cukup sudah jangan dijelasi. Kansas siang hari. Tak enak
dibuat narasi. Demikianlah cerita ini. Semoga tuhan memberkati.
Comments
Post a Comment