Petang Kreatif Prodi Jawa Tahun 2012

Poster yang turut masuk nominasi
dalam Festifal Budaya 2012
Pada bulan Desember tahun 2012 yang baru saja berlalu menjadi tahun yang maha penting bagi para mahasiswa sastra Jawa Universitas Indonesia. Di bulan tersebut seluruh warga Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI saling bertaruh di ajang Petang Kreatif (PK), tak terkecuali Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa (KMSJ). PK adalah salah satu kompetisi teater bergengsi yang diadakan dalam rangkaian acara Festifal Budaya tahun 2012. KMSJ pun turut ambil bagian dalam acara itu dengan menampilkan drama berjudul "Tanah Harapan". 

Drama yang disutradarai oleh Ahmad Fadillah ini mengangkat realitas kehidupan masyarakat marjinal perkotaan. Adegan demi adegan dihadirkan secara mengalir, lugas, dan mencerminkan kehidupan yang sebenarnya. Tanah harapan mengisahkan tentang kehidupan keras lingkungan perkampungan kumuh kota. Karena kerasnya kehidupan, berbagai upaya pun dilakukan agar tetap bertahan hidup. Keadaan itu digambarkan dengan munculnya tokoh jablay yang diperankan oleh Nunik dan Alifah, lelaki pengangguran oleh Diki dan Faiz, supir angkot oleh Gery, tukang wayang oleh Aris, ibu-ibu bawel oleh Winda, dan tokoh sentral wakidi diperankan oleh Tama. Konflik dalam drama ini dimulai ketika Wakidi menawarkan Pekerjaan kepada lelaki pengangguran dan supir angkot untuk membakar kampungnya untuk pengembang dengan upah mahal. Mereka pun terbujuk, akhirnya diam-diam komplotan ini pun membakar kampung tersebut pada suatu malam. Bukan kebahagian yang mereka dapatkan justru tangis penyesalan lah yang akhirnya mereka rasakan terutama Wakidi. 

Penampilan yang berdurasi sekitar setengah jam ini menggunakan tata panggung layaknya perkampungan kumuh lengkap dengan jamban, jemuran, dan rumah-rumah beratap seng. Tata panggung digarap oleh Wahyu Zuli Firmanto. Adapun tata musik dipimpin oleh Yeremia Tera, sedangkan artistik dan busana oleh Zeni Rahmawati dan Anistya Dewi. Pementasan yang rapih ini juga tidak lepas dari peranan Galuh W. Sasongko selaku pimpinan produksi. Penampilan PK tahun ini, kontingen prodi Jawa mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk alumni dan dosen. Widyasmaramurti selaku dosen turut hadir dalam pementasan itu. Tak ketinggalan para pendukung dari pihak mahasiswa yang antusias membantu persiapan hingga memberi semangat dan sorak sorai sepanjang acara ini berlangsung. 

Pengumuman lomba PK pun akhirnya diumumkan menjelang penutupan Festifal Budaya. Meski seluruh kru dan pendukung berharap menang, pada akhirnya tahun ini prodi Jawa hanya bisa menembus nominasi pemeran pembantu terbaik dan nominasi poster terbaik. Meski demikian, mereka merasa puas karena progresnya yang semakin baik dari tahun ke tahun. 


Comments

Popular posts from this blog

Rute Angkutan Umum di Cinere

Perjalanan Sehari Jakarta - Kawah Putih Naik Motor

Transportasi dari Jakarta ke Pos Pendakian Gunung Sindoro-Sumbing, Wonosobo