Jika Indonesia Diserang Bangsa Lain

Jika Indonesia diserang bangsa lain, bagaimana proses terjadinya perang? 

Sebelum membaca artikel ini, silahkan baca terlebih dahulu artikel sebelumnya yang membahas kemungkinan perang yang muncul di wilayah Indonesia : Pemicu Perang di Wilayah Indonesia
Untuk menguasai wilayah Indonesia, mutlak bagi suatu bangsa lain menghancurkan pusat-pusat militer Indonesia yang tersebar di berbagai pulau. Tidak mudah untuk menguasai seluruh daratan Indonesia. Namun demikian, ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk memudahkan proses invasi suatu bangsa ke wilayah Indonesia. 

Belajarlah dari sejarah, maka dari itu artikel ini juga akan membandingkan proses invasi bangsa Jepang di wilayah Indonesia pada era Perang Dunia II. Untuk menakhlukan wilayah Indonesia yang pada itu masih bernama Hindia Belanda, mula-mula Jepang masuk dari wilayah utara yakni Filipina. Wilayah pertama yang menjadi tujuan pertama yakni Sulawesi Utara bersamaan dengan Singapura. Kedua wilayah ini mutlak harus dikuasai Jepang untuk memudahkan penyerangan selanjutnya. Lokasi ini dijadikan persinggahan logistik untuk kebutuhan perang nantinya di wilayah utama yakni pulau Jawa hingga pada akhirnya menuju wilayah Australia. 
Taktik Pendaratan Marinir

Berkaca dari sejarah itu, dalam konteks masa kini kemungkinan semacam itu masih dapat berlangsung. Katakanlah musuh datang dari wilayah utara, maka wilayah yang harus terlebih dahulu dikuasai musuh adalah Singapura. Mengapa? Singapura memiliki posisi dan aset yang strategis untuk perang di wilayah Pasifik. Singapura memiliki bandara dan pelabuhan yang dapat dijadikan pangkalan militer utama di wilayah Pasifik. Dikuasainya wilayah Singapura oleh musuh adalah ancaman yang nyata bagi Indonesia. Oleh karena itu, armada tempur Indonesia disiapsiagakan di wilayah dekat Singapura, yaitu Batam dan Palangkaraya. Di Batam, sejumlah kapal perang termasuk kapal selam bersiaga, sedangkan di Palangkaraya pesawat tempur jenis F 16 dan Sukhoi turut waspada. 

Skuadron Sukhoi Makassar
Bersamaan dengan terlenanya Indonesia dalam menyiagakan wilayah barat, tanpa diduga-duga musuh justru melakukan invasi di wilayah timur terlebih dahulu. Pulau Sulawesi akan menjadi sasaran empuk musuh. Mula-mula mereka masuk wilayah Sulawesi Utara. Pelabuhan serta bandara di Manado dikuasai. Dengan berhasilnya penguasaan ini, musuh dalam waktu singkat akan melanjutkan pertempuran besar di wilayah Makassar. Pecah perang yang sangat hebat di sini. Mengapa? Makassar merupakan pusat kekuatan armada paling timur Indonesia. Di lokasi ini terdapat skuadron tempur pesawat Sukhoi tepatnya di bandara Sultan Hasanudin. Di laut, kapal-kapal perang RI banyak bersandar di palabuhan. Makassar merupakan pelabuhan timur Indonesia yang sangat besar. 

Bantuan yang tercepat akan datang dari wilayah Kalimantan dan Surabaya. Di wilayah Kalimantan dipasang berbagai persenjataan roket yang sebenarnya diarahkan ke perbatasan Malaysia. Karena posisi yang terlalu jauh, usaha roket-roket ini akan sulit menjangkau Sulawesi. Terlebih lagi armada tempur darat terutama artileri berat tidak mungkin menyebrang ke wilayah Sulawesi. 

Iring-iringan KRI
Sementara itu, segerombolan KRI akan dikirim langsung dari pangkalan utama armada tempur laut dari Surabaya. Tugas mereka adalah membebaskan wilayah Sulawesi dari musuh. Operasi pendaratan oleh Marinir maupun operasi penerjunan malam hari oleh paskhas merupakan metode yang sudah dapat diduga oleh musuh. Banyak korban berjatuhan dalam pertempuran ini. Marinir akan berguguran terkena ranjau pantai yang disebar oleh musuh disepanjang garis pantai Makassar. Para penerjun Paskhas pun akan menjadi sasaran tembak empuk bagi musuh yang menguasai Makassar. Dengan demikian, operasi ini cenderung gagal karena musuh sudah lebih tahu pola penyerangan semacam ini, belajar dari cara TNI dalam berlatih perang.

Kondisi seperti ini benar-benar menguntungkan musuh. Terjadi kekosongan armada tempur di wilayah Jawa karena banyak yang gugur di wilayah Makassar. Untuk mengatasi hal itu, strategi pelemahan kekuatan wilayah Batam menjadi solusi praktis sebelum bantuan dari asing berdatangan. Kapal-kapal utama armada barat ditarik kembali ke wilayah Jakarta dan sebagian Surabaya. Jet-jet tempur di Palangkaraya sebagian ditempatkan kembali di pulau Jawa. 

Ketika keadaan ini diketahui musuh maka dengan sigap musuh menyerang wilayah Batam langsung dari Singapura yang sebelumnya telah dikuasai. Usaha ini cukup menyulitkan pihak musuh karena berbagai peralatan antisipasi perang memang banyak ditempatkan di wilayah Batam. Pada akhirnya batam jatuh ke tangan musuh maka usaha untuk melakukan penyerang ke wilayah Jakarta tinggal di depan mata. 

Pangkalan Utama TNI-AL Surabaya
Di wilayah timur, setelah melakukan persiapan-persiapan yang memadai, musuh kembali bergerak ke sasaran utama yakni, pulau Jawa. target utama tentu saja Surabaya. Surabaya adalah pangkalan militer terbesar se-Asia Tenggara, oleh karena itu proses pertempuran berjalan sangat sulit. Tentara dibantu rakyat bersusah payah mempertahankan wilayah Surabaya dari ancaman musuh. Namun, karena sudah berkurangnya kekuatan tempur armada Surabaya akhirnya pangkalan ini jatuh juga ke tangan musuh. Jatuhnya Surabaya ke tangan musuh membuat kota-kota di Jawa satu persatu jatuh ke tangan Musuh. 

Di wilayah barat, musuh terus mendesak masuk ke perairan laut Jawa. Terjadi perseteruan yang hebat di utara Banten. Pelan tapi pasti akhirnya musuh berhasil mendaratkan pasukan ke tanah Jakarta. Mereka berhasil dengan dukungan pesawat tempur yang berpangkalan di Singapura. Pecah perang diwilayah Jakarta. Perang kota tak dapat dihindari. Hingga akhirnya istana, sebagai simbol negara, berhasil dikuasai musuh dalam waktu yang singkat.

Comments

Popular posts from this blog

Rute Angkutan Umum di Cinere

Perjalanan Sehari Jakarta - Kawah Putih Naik Motor

Transportasi dari Jakarta ke Pos Pendakian Gunung Sindoro-Sumbing, Wonosobo