Menghindari Ranjau Paku

Ranjau Paku
Sudah tidak heran jika ranjau paku menjadi penyebab terjadinya ban bocor. Namun, untuk mengantisipasi ranjau paku tidaklah mudah. Hal ini disebabkan ranjau-ranjau tersebut sering kali kasat mata. Ada beberapa cara untuk mengantisipasi terkena jebakan ranjau paku. Tips menghindari ranjau paku berikut ini bisa Anda gunakan, terutama bagi Anda yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. 

Untuk menghindari ranjau paku, setiap orang dituntut untuk jeli dalam berkendara. Mata tidak hanya fokus pada kemudi, namun hendaknya juga memperhatikan medan jalan. Pada medan jalan inilah, ranjau paku biasa disebar. Sebelum mengetahui lokasi penempatan ranjau paku, lebih baik kita mengenal jenis-jenis benda yang bisa menyebabkan ban kendaraan bocor. 
  • Paku. Ukuran paku yang dijadikan ranjau paku sangat bervariasi. Variasi ukuran paku ini berguna untuk membedakan target sasaran dan titik lokasi ban gembos. Paku yang berukuran lebih dari 5cm sasarannya adalah motor sport atau mobil. Pada beberapa kasus, motor biasa pun dapat terkena ranjau jenis ini. Biasanya, oknum tambal ban yang menggunakan ranjau paku ukuran 5cm berlokasi tidak jauh dari titik tebar paku. Sedangkan paku berukuran 3cm sasaran utamanya motor. Lokasi oknum tambal bannya pun tidak begitu jauh. Untuk paku dibawah 2cm, tidak bisa menembus ban mobil, sehingga target utamanya adalah motor-motor kecil. Paku yang berukuran lebih kecil dari 2cm dapat menyebabkan bocor halus, sehingga kemungkinan oknum tambal ban yang menyebar, bisa sangat jauh dari titik tebarannya. Agar paku tidak mudah terlihat oleh korban, berbagai paku tersebut biasanya sudah bekas sehingga tidak begitu mencolok. Namun, justru paku-paku barulah yang lebih efektif menggemboskan ban karena lebih tajam. Untuk alasan tersebut, paku biasanya disamarkan dengan cara dibakar hingga warnanya samar. 
  • Kerangka Payung. Kerangka payung dapat menyebabkan ban motor maupun mobil bocor. Umumnya, kerangka payung tersebut dipotong-potong menjadi kecil. Jarak tukang tambal ban dengan lokasi tebaran benda ini tidak terlalu jauh. Kerangka payung dapat merobek ban dalam motor.
  • Paku Payung. Paku payung berpotensi menyebabkan bocor halus pada ban motor. Bentuk paku payung yang memiliki kepala yang lebar memungkinkan paku selalu tegak lurus dengan jalan, akibatnya resiko terkena ranjau jenis ini sangat besar. Warnanya yang lebih mencolok seperti bulatan patut diwaspadai ketika kita melintas di jalan. 
  • Baut. Baut berpotensi menembus ban mobil. Semakin besar ukuran baut semakin besar pula ukuran ban yang menjadi targetnya. Bagi kendaraan jenis motor, menginjak baut yang tajam dapat menyebabkan robeknya ban luar maupun ban dalam.

Itulah beberapa macam ranjau paku yang kerap digunakan oknum tambal ban untuk melakukan aksinya. Masih ada benda-benda lainnya yang juga dimanfaatkan sebagai ranjau seperti kawat besi, peniti, dan serpihan besi atau baja. Selanjutnya, setelah mengetahui jenis-jenis benda yang digunakan sebagai ranjau paku, kita harus mengetahui tempat-tempat ranjau ditebar. Berikut lokasi-lokasi penebaran paku dan cara menghindarinya.
  • Jalan rusak. Jalan rusak sering menjadi tempat yang efektif untuk menebar ranjau. Pada jalan yang rusak, kendaraan melaju dengan kecepatan yang tidak stabil dan arah gerak yang tidak beraturan. Pergerakan semacam ini dapat meyebabkan ban mudah terkena ranjau paku. Sebaiknya Anda perlu menghindari bagian jalan yang rusak agar tidak terkena jebakan ranjau paku.
  • Kubangan. Kubangan yang tergenang air berpotensi terdapat ranjau paku. Pada kubangan jalan, selain karena kecepatan dan pergerakan ban tidak stabil, keberadaan ranjau pun tidak terlihat karena tertutup oleh air.
  • Polisi Tidur. Hati-hatilah pada saat melintasi polisi tidur. Di sekitar polisi tidur biasanya tersebar ranjau paku. Sama seperti kedua tempat di atas, tekanan ban terhadap permukaan jalan tidak merata memudahkan ranjau paku mengenai ban. Agar terhindar dari kebocoran ban, atur kecepatan Anda saat melintasi polisi tidur. Lewatlah bagian jalan yang terlihat bersih dan paling sering dilalui roda kendaraan.
  • Tepi Jalan. Tebaran paku yang disebar di tengah jalan lema-kelamaan akan tersapu ke tepi jalan. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat melintasi tepian jalan. Sebisa mungkin Anda menghindari tepian jalan yang tidak dilintasi roda kendaraan. Terlebih lagi di tepian jalan tersebut terlihat banyak serakan kerikil.
  • Bungkusan Sampah. Anda tidak akan tahu apa yang ada didalam bungkusan sampah yang ada ditengah-tengah jalan, bukan? Saat melihat ada bungkusan sampah mencurigakan, jangan sampai Anda menginjaknya. Pada beberapa kasus, ranjau paku disamarkan ke dalam bungkusan sampah agar mengundang sasaran yang penasaran untuk menginjaknya. Jangan sampai Anda terkecoh. Waspadai setiap benda=benda mencurigakan terbungkus di tengah jalan. 
Demikianlah beberapa cara untuk menghindari ranjau paku. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Rute Angkutan Umum di Cinere

Perjalanan Sehari Jakarta - Kawah Putih Naik Motor

Transportasi dari Jakarta ke Pos Pendakian Gunung Sindoro-Sumbing, Wonosobo